JANGAN KHUATIR: HIDUP TIDAK SELALU SEMPURNA

BILA ALLAH UJI KITA :  JANGAN KHUATIR: HIDUP TIDAK SELALU SEMPURNA, TAPI JUGA TIDAK SELALU BURUK Suatu Analisis Tasauf Moden Berinspirasikan al-Futūḥāt al-Makkiyyah Pendahuluan: Keresahan Manusia dan Krisis Makna Moden Manusia moden hidup dalam zaman yang penuh paradoks. Dari sudut material, kemudahan hidup semakin bertambah; teknologi mempercepat komunikasi, perubatan memanjangkan usia, dan maklumat tersedia tanpa batas. Namun pada masa yang sama, kadar keresahan, kebimbangan, kemurungan, dan gangguan jiwa meningkat secara drastik. Fenomena ini menunjukkan bahawa masalah utama manusia bukan lagi sekadar kekurangan fizikal, tetapi krisis makna dan ketenangan batin. Dalam konteks inilah tasauf—khususnya pendekatan Ibn ‘Arabi dalam al-Futūḥāt al-Makkiyyah—menawarkan kerangka kefahaman yang sangat relevan. Tasauf tidak melihat kebimbangan sebagai kelemahan semata-mata, tetapi sebagai isyarat wujudnya jarak antara hati manusia dengan hakikat tawakal dan pengenalan kepada Allah (ma‘rifa...

MEMULIAKAN NAMA ALLAH: JALAN MENUJU KEMULIAAN

Memuliakan Nama Allah: Jalan Menuju Kemuliaan

MEMULIAKAN NAMA ALLAH: JALAN MENUJU KEMULIAAN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Wahai saudaraku yang merindukan kemuliaan! Memuliakan nama Allah adalah pintu menuju kemuliaan sejati dalam kehidupan dunia dan akhirat. Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa memuliakan nama Allah, Allah akan memuliakannya di dunia dan akhirat.”

1. Kisah Busyr al-Hafi

Busyr al-Hafi, seorang menteri Harun ar-Rasyid yang dikenal dengan kejahatan dan kesalahan, suatu hari menemukan kertas bertuliskan Bismillah tergeletak di tanah. Dengan penuh penghormatan, ia mengambilnya, membersihkannya, dan meletakkannya di tempat tinggi. Malam itu, ia bermimpi mendengar suara:

"Wahai Busyr, engkau telah membersihkan dan mengharumkan Aku, maka Aku akan membersihkan dan mengharumkanmu di dunia dan akhirat."

Esoknya, Busyr bertaubat dan menjadi seorang sufi besar, membuktikan bahawa memuliakan nama Allah mampu mengubah hati manusia. Firman Allah menegaskan:

وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا
“Dan Allah memiliki nama-nama yang indah, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama itu.”
— Surah Al-A'raf ayat 180

2. Kisah Luqman al-Hakim

Luqman al-Hakim dikenal dengan kebijaksanaan luar biasanya. Suatu hari, ia melihat kertas bertuliskan Bismillah. Ia memungutnya, mencucinya, bahkan meminum air bekas cucian tersebut sebagai tanda penghormatan. Kerana memuliakan kalimat suci ini, Allah menganugerahkan kepadanya hikmah yang tinggi. Allah berfirman:

وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ
“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman.”
— Surah Luqman ayat 12

Makna memuliakan nama Allah bukan sekadar ucapan, tetapi diwujudkan dalam seluruh tindakan. Imam Ali berkata:

“Barangsiapa mengagungkan nama Allah dalam hatinya, niscaya Allah akan mengagungkannya dalam hati makhluk.”
“Sesiapa membaca Bismillah dengan penuh penghormatan, Allah akan membangunkan baginya 70,000 istana di syurga.”

3. Pengajaran Tasawuf Moden

Dalam perspektif futuhat makkiyyah moden, memuliakan nama Allah adalah maqam al-tazim (kedudukan pengagungan). Setiap kali kita menyebut Bismillah dengan penuh penghormatan, kita menaiki tangga spiritual menuju Allah. Firman Allah menekankan:

أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ
“Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman untuk tunduk hati mereka mengingat Allah?”
— Surah Al-Hadid ayat 16

Rasulullah SAW bersabda:

“Allah akan memuliakan hamba yang mengagungkan nama-Nya, dan akan menghinakan hamba yang menghina nama-Nya.”

4. Penolak Bala: Perisai Gaib dari Langit

Bismillah bukan hanya pembuka berkah, tetapi juga perisai spiritual (hirsun hasin) dari bala. Salman al-Farisi meriwayatkan:

“Sayyidah Fatimah az-Zahra mengajarkanku doa dari Rasulullah SAW untuk menolak bala.”

Doa yang diajarkan:

“Bismillah ar-Rahman ar-Rahim. Bismillah an-Nur. Bismillah nur an-Nur...”

Firman Allah menegaskan perlindungan bagi orang yang beriman:

وَقُل رَّبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَن يَحْضُرُونِ
“Dan katakanlah: 'Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan-bisikan syaitan, dan aku berlindung kepada-Mu, ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku.'”
— Surah Al-Mu’minun ayat 97–98

Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa membaca doa Bismillah pagi dan petang, Allah akan mengutus empat malaikat yang menjaga dari empat penjuru.”

5. Bismillah, Meluaskan Fikiran: Pintu Ilmu dari Langit

Bismillah adalah maftah al-'ulum (kunci ilmu). Seorang murid Syaikh Anshari bercerita bagaimana ia mampu memahami pelajaran setelah bermimpi mendengar Bismillah dibisikkan oleh Imam Ali. Allah berfirman:

يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَن يَشَاءُ ۚ وَمَن يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا
“Allah menganugerahkan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa dianugerahi hikmah, sungguh telah dianugerahi kebaikan yang banyak.”
— Surah Al-Baqarah ayat 269

Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa membaca Bismillah sebelum menuntut ilmu, niscaya Allah akan membukakan pintu kefahaman untuknya.”

Bismillah adalah nur al-'aql (cahaya akal) yang membuka pintu hikmah dan pengetahuan. Firman Allah menegaskan:

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ . خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ . اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ . الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ . عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
“Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
— Surah Al-'Alaq ayat 1-5

6. Bismillah, Bagian dari Al-Quran: Hakikat yang Tersembunyi

Bismillah adalah ruh al-Quran. Tanpa Bismillah, Al-Quran kehilangan ruh dan keberkahan. Imam Ja'far as-Sadiq menekankan pentingnya Bismillah sebagai bagian dari Al-Quran. Firman Allah:

وَلَقَدْ آتَيْنَاكَ سَبْعًا مِّنَ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنَ الْعَظِيمَ
“Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al-Quran yang agung.”
— Surah Al-Hijr ayat 87

Abu Hurairah meriwayatkan:

“Barangsiapa meninggalkan Bismillah dalam shalat, maka shalatnya batal.”

Bismillah adalah kunci Al-Quran, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

“Bismillah adalah kunci Kitab Allah, laksana kunci pintu rumah.”

Kesimpulan Futuhat Tasawuf Moden

Dalam futuhat makkiyyah moden, Bismillah adalah maqam al-tazim, junnah (perisai), dan nur al-'aql. Ia membimbing hati untuk memahami ilmu, memuliakan Allah, dan melindungi dari bala. Rasulullah SAW dan para sufi menekankan agar setiap amal dimulai dengan Bismillah dengan penuh penghormatan. Sebagaimana Busyr al-Hafi, Luqman al-Hakim, dan murid Syaikh Anshari, mereka mendapat kemuliaan, hikmah, dan perlindungan dengan Bismillah.

Wahai pencari kemuliaan, ilmu, dan perlindungan! Jadikan Bismillah ar-Rahman ar-Rahim sebagai wirid, permulaan, dan penutup setiap pekerjaan. Ia adalah kunci rahmat, cahaya ilmu, dan benteng spiritual.

Ulasan

Catatan popular daripada blog ini

Hari ke 2 — Ego Yang Tersembunyi

Sakit Itu Panggilan Cinta: Rahsia di Sebalik Derita

DAY 1 — Mengaku Kelemahan Diri