AMAL BURUK TERHAPUSKAN: MUKJIZAT KALIMAT SUCI
- Dapatkan pautan
- X
- E-mel
- Apl Lain
AMAL BURUK TERHAPUSKAN: KEDUDUKAN “BISMILLAH” DALAM TRADISI TASAWWUF KLASIK
Dalam disiplin tasawuf klasik, Bismillāh ar-Raḥmān ar-Raḥīm dianggap sebagai kalimah pembuka segala kebaikan. Ia menjadi permulaan zikir, penenang hati, dan simbol kembali kepada Allah. Artikel ini menelusuri kedudukannya dari aspek Qur’an, disiplin sufi, serta riwayat motivasi dalam kitab targhib—dengan membezakan antara dalil sahih dan riwayat penguat jiwa.
1. Bismillah dalam Perspektif Amal & Pengampunan
Allah berfirman:
إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ
“Sesungguhnya kebaikan-kebaikan dapat menghapuskan keburukan-keburukan.”
— Surah Hud 114
Para mufassir menjelaskan bahawa setiap amal kebaikan termasuk zikir bertindak sebagai pembersih dosa kecil dan penghidup hati.
📌 Status hadis ganjaran 4000 pahala
Riwayat:
“Barangsiapa membaca Bismillāh… dicatat 4000 kebaikan…”
Riwayat ini terdapat dalam kitab fadhā’il al-a‘mal dan riwayat Ahlul Bait, namun sanadnya lemah. Dalam tasawuf, ia digunakan sebagai motivasi rohani, bukan hukum syariat.
Syarat menerimanya sebagai motivasi:
- Tidak bercanggah dengan akidah.
- Tidak didakwa sebagai sahih.
- Difahami sebagai penguat jiwa.
2. Kisah Penghuni Kubur dan Bacaan Bismillah
Kisah seorang pendosa yang diringankan azab kuburnya kerana anaknya membaca Bismillah bukan hadis sahih. Namun ia muncul dalam karya targhib seperti Daqā’iqul-Akhbār dan kisah zuhud awal.
Kisah ini hanyalah tamsilan rohani yang menggambarkan keluasan rahmat Allah.
Nilai sufinya:
- Keberkatan zikir anak kepada ibu-bapa.
- Rahmat Allah melebihi murka-Nya.
- Allah tidak menzalimi hamba.
3. Timbangan Amal & Zikir Pembuka
Kisah “lembaran dosa menjadi kosong apabila dibuka dengan Bismillah” tidak memiliki sanad sahih, tetapi ia wujud dalam karya hikmah sufi sebagai perumpamaan hati yang dicuci dengan zikir.
“Bismillah adalah kunci cahaya yang membuka catatan hari itu.”
Ini selari dengan firman Allah:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَظْلِمُ النَّاسَ شَيْئًا
4. Bismillah sebagai Mujāhadah Melawan Nafsu
“Barang siapa bersungguh-sungguh mencari keredaan Kami, Kami akan tunjukkan jalan-jalan Kami.”
— Surah Al-Ankabut 69
Ahli sufi memandang zikir pendek seperti Bismillah sebagai:
- Jihad melawan kelalaian.
- Tanda menyerahkan diri kepada Allah.
- Terapi hati untuk memecahkan ego.
“Zikir mengikis noda hati sebagaimana air mengikis karat besi.”
— Imam al-Ghazali
5. Hadis Sahih Tentang Zikir & Pengampunan
✔ Zikir mendekatkan kepada Allah
“Aku bersama hamba-Ku ketika dia mengingat-Ku.”
— Bukhari & Muslim
✔ Zikir memudahkan urusan
“Barang siapa berzikir kepada Allah, Allah mudahkan urusannya.”
✔ Rahmat Allah sangat luas
لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ
“Jangan berputus asa daripada rahmat Allah.”
— Az-Zumar 53
6. Kesimpulan Futuhat Tasawuf Moden
Bismillah bukan jampi magik — ia adalah deklarasi kehambaan. Ia mengandungi tiga makna besar:
- Tauhid — segala kerja bergantung pada Allah.
- Tazkiyah — zikir membersihkan hati & dosa.
- Tawakkul — setiap permulaan diberkati.
“Bismillah adalah pintu kecil menuju lautan rahmat yang luas.”
Walaupun riwayat 4000 ganjaran dan kisah penghuni kubur tidak sahih, ia tetap berfungsi sebagai tamsilan rohani jika disebut dengan disiplin ilmiah.
Nota Ilmiah:
Sebahagian kisah dalam artikel ini berasal dari karya targhib seperti Daqā’iqul-Akhbār.
Ia bukan hadis sahih, tetapi ulama menggunakannya untuk
ibrah rohani, bukan dalil hukum.
Ayat Qur’an dan hadis sahih telah dipisahkan dengan jelas.
- Dapatkan pautan
- X
- E-mel
- Apl Lain
Ulasan
Catat Ulasan